Testing adalah Suatu proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengindentifikasikan adanya ketidaksesuaian suatu hasil sebuah sistem informasi dengan apa yang diharapkan.
tujuan dari testing , antara lain :
1. Testing dilakukan untuk memastikan kualitas dari suatu produk (quality assurance) apakah sesujai dengan kualitas yang dipersyaratkan.
2. Testing ini dilakukan untuk memastikan/menjaga mutu (quality assurance) suatu produk.
Testing juga dapat diartikan sebagai suatu proses analisa dari entitas software yang bertujuan untuk mendeteksi adanya perbedaan antara kondisi software yang ada dengan kondisi yang diinginkan, untuk melihat adanya defect suatu produk dan melakukan evaluasi fitur-fitur dari entitas software. Proses testing ini berdasarkan Standar ANSI/IEEE 1059.
Testing software merupakan suatu proses pengoperasian Software dalam suatu keadaan yang terkendali, tujuannya adalah untuk:
1. Melakukan verifikasi terhadap software sehingga software berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Mendeteksi adanya error serta membuat suatu prosedur untuk penanganan error
3. Melakukan Validasi terhadap software, apakah software tersebut sudah memenuhi keinginan user.
Keterangan :
- Verifikasi : pengecekan/pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan.
- Validasi : melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah benar sesuai dengan kenyataannya.
- Deteksi error : testing untuk mendeteksi kesalahan secara intensif, yaitu menentukan apakah terjadi suatu hal yang tidak seharusnya.
Dengan melakukan testing sistem maka akan didapat keuntungan sebagai berikut :
- Meningkatkan kepercayaan, tingkat resiko yang dapat diterima
- Menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error
- Menyediakan informasi untuk mendeteksi error secara dini
- Mencari error dan kelemahan/keterbatasan sistem.
- Mencari sejauh apa kemampuan dari sistem.
- Menyediakan informasi untuk kualitas produk software.
Prinsip-prinsip testing :
Pelaksanaan suatu testing tergantung pada obyek yang akan dilakukan testing, sehingga pelaksanaan dan model testing sangat beragam. Meskipun begitu terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dalam pelaksanaan testing adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan testing yang komplit tidak mungkin.
- Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit, alasan penting dilakukannya testing adalah untuk mencegah. terjadinya error pada suatu sistem, program, software.
- Testing yang dilakukan biasanya berbasis pada resiko.
- Testing harus direncanakan dan terjadwal.
- Testing membutuhkan independensi (perlu adanya pihak ketiga yang terlibat).
Testabilitas software adalah seberapa mudah suatu program komputer dapat dites (James Bach), testabilitas software meliputi :
- Operability : Semakin baik software bekerja,akan membuat software dites dengan lebih efisiensi.
- Observability : Apa yang dilihat adalah apa yang dites.
- Controllability : Semakin baik kita dapat mengendalikan software, semakin banyak testing dapat diotomatisasi dan dioptimalisasi.
- Decomposability : Dengan pengendalian batasan testing, dapat lebih cepat dalam mengisolasi masalah dan melakukan testing ulang.
- Simplicity : Semakin sedikit yang dites, semakin cepat dilakukan tes.
- Understandability : Semakin banyak informasi yang kita miliki, akan dapat melakukan test lebih baik.
Pengertian Implementasi menurut Kadir, A dalam bukunya “Perancangan Sistem Informasi” Andi , Yogyakarta, 2003.
“Implementasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguji data dan menerapkan sistem yang diperoleh dari kegiatan seleksi”.
Implementasi merupakan salah satu unsur pertahapan dari keseluruhan pembangunan sistem komputerisasi, dan unsur yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan sistem komputerisasi yaitu masalah perangkat lunak (software), karena perangkat lunak yang digunakan haruslah sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan, disamping masalah perangkat keras (hardware) itu sendiri.